Waaw, sudah lewat setahun sejak postingan pertama. Frontal juga meluapkan semua emosi pada saat itu. Sekarang kalau dibaca lagi jadi malu dan merasa bersalah sama suami. Padahal nggak gitu-gitu amat juga #evilmodeON xD
Ga terasa udah lama banget ga nulis blog, bener2 setahun!!! Rekor banget deh ini. Padahal kalau mengingat 2 tahun ke belakang, gw masih sangat rajin ngepost di MP dan sampe sekarang masih kangen MP, huhuhuhu...
Setahun berlalu, tentu tidak begitu saja tanpa ada cerita. Ada banyaaaaaaaaaaaaak sekali kejadian yg tak disangka-sangka, mengharukan, menggembirakan, menggebu-gebu, dan lain-lain. Luar biasa rasanya campur aduk, melebihi rasa nasi uduk atau gado-gado #lho #gaadahubungannya #abaikan.
Kalau dikilasbalik dari Oktober 2013, ada momen tak terlupakan waktu jalan-jalan bareng si Abang di Trans Studio Bandung bulan November 2013. Seperti biasa kalau liburan ke luar kota atau ke luar negeri selalu ala backpacker. Cukup bawa tas gemblok kebanggaan, deuter! #eaa #sebutmerk #endorse. Berangkat naik bis MGI ke Bandung, alhamdulillah muter-muter Bandung dipinjemin motor sama temennya Abang. Nginep di hotel yg tersusun dari kontainer! Nama hotelnya Chara Hotel #lagilagi #sebutmerk. Arsitekturnya lumayan bagus, minimalis tapi keren.
Selain hotelnya yang berkesan, jalan-jalan merangkap hanimun #ehem ini berlanjut ke Trans Studio Bandung. Mirip Dufan, tapi lebih mini, tapi yang paling berkesan waktu masuk ke Science Center. Rasakan sensasi tiduran di atas paku!!! Emejiiing~
Bisa dibilang Abang ganteng #ciee ini mau merayakan milad kami bersama, tanggal milad kami ga beda jauh soalnya. Eh, ternyata ada hadiah yang lebih mengejutkan lagi yg gw dapatkan di hari milad. Firasat wanita itu memang kuat yah, malemnya sengaja minta Abang beliin testpack, pas pagi2 tanggal 16 Nov 2013 gw coba ngetes, ternyata positif. Alhamdulillaaah. Hadiah dari Allah emang luar biasa, datangnya tak diduga-duga.
Di saat itu, langsung tercetus untuk mempersiapkan diri jadi ibu. Melihat kondisi dan suasana kantor yg sudah mulai ga nyaman #uhuk, rasanya ini memang waktu yg pas untuk berhenti jadi wanita karir. Sejak awal menikah memang udah ada niat untuk berhenti kerja kantoran kalau sudah punya anak. Nah, gw merasa persiapan untuk jadi IRT itu butuh waktu adaptasi. Ya ada benernya, ketika gw berhenti di akhir Januari 2014 gw merasa agak hampa, tidak punya kegiatan rutin pergi dan pulang kantor. Namun, ternyata Allah memberi kesibukan lain, bukan berarti dengan berhenti kerja bumil satu ini berhenti dari segala kegiatan lho! Justru ketika berhenti kerja, gw sering banget bolak balik ngurusin banyak hal. Mulai dari sering ikut kajian, workshop, sampe jadi volunteer untuk kegiatan non-profit Meraputi. Berpartisipasi menyelenggarakan klub debat dalam bahasa Jepang di kampus sendiri itu rasanya sangat puas. Mudah-mudahan lanjut terus dan manfaat untuk kohai-kohai.
Lalu, selain kegiatan Meraputi, di tahun 2014 ini gw coba melamar beasiswa Monbukagakusho untuk pertama kalinya! Masya Allah ya, rasanya setiap hari "wakuwaku" banget. Entah mengapa saat itu merasa alam semesta pun mendukung #wuiiii. Mulai dari rekan-rekan divisi lain di kantor (dari sebelum resign sampe setelah resign), direktur dan istrinya, guru les JF, teman-teman randomness, pokoknya semua mendukung, meskipun mereka tau gw sedang hamil. Mulai dari proses pengumpulan berkas, minta rekomendasi dosen dan direktur JF, cari-cari dosen di universitas di Jepang yg sealiran dengan tema penelitian, lulus seleksi berkas, email yg dikirim ke profesor di 4 universitas dibales semua, ikut tes tertulis dan tes wawancara, sampai akhirnya gagal setelah tes wawancara. Kegagalan itu gw artikan penundaan keberhasilan atau petunjuk dari Allah bahwa yg terbaik buat gw selanjutnya adalah konsentrasi merawat anak. Hasil dari jerih payah itu ga akan pernah sia-sia, karena melewati proses yg "wakuwaku" itu buat gw benar-benar momen yg tak terlupakan dan tak tergantikan. Tahapan kehidupan yg sangat berarti.
Setelah melewati momen-momen berarti, bumil yg sampe bulan kelahirannya masih ikut tes akhir speech di kursus JF ini mulai menantikan "due date" yg ditunggu-tunggu. Mulai agak panik ketika banyak teman yg menanyakan "Udah lahiran belum?" padahal tanggal batas akhir sudah mau dekat. Ini anak koq belum keluar-keluar jugaaa? #panikkk
Ternyata bayi mungil #apanya! ini menunggu kakeknya yg dari Oman datang dulu baru menunjukkan tanda-tanda mau keluar. Tanggal 18 Juli 2014 Abi pulang, tanggal 19 Juli gw mulai mules, keluar flek, tapi ternyata masih pembukaan SATU!!! Pulang lg dari JMC, sepanjang malam ga bisa tidur tenang, karena perut udah kontraksi terus-terusan, tapi masih 1-2 jam sekali. Akhirnya tanggal 20 Juli, Minggu pagi ke JMC lagi. Kontraksi itu sakitnya ga nahan banget, seriuuus! Tapi pas dicek, masih pembukaan TIGA. Alamak nunggu sampe kapan lagi? Sorenya dokter kandungan periksa katanya abis taraweh lahir insya Allah. Udah dinanti-nanti dengan penuh ringis kesakitan, ternyata masih pembukaan ENAM. Penantian tak kunjung datang sampai akhirnya jam 2 pagi, tanggal 21 Juli masuk kamar tindakan. Tapi itupun masih pembukaan DELAPAN. Akhirnya setelah subuh, dokter memutuskan harus induksi dan air ketuban dipecahkan. Selama kurang lebih 1,5 jam mengejan dan super dudulnya gw salah terusss!!! Diancam cesar sama Bidan yg bantuin, gw langsung panik dan mulai mengejan dengan penuh konsentrasi.
Alhamdulillaaaaaaaaaah, lahir juga El Zahrawi Salman Yazid. Anak laki-laki pertama yg berjuang bersama ibunya dari masih di dalam kandungan ini lahir dengan berat 3,4kg, panjang 50cm. Wajah bayi baru lahir bener-bener babak belur yah. Melewati jalan lahir yang sempit dengan kepalanya yg besar butuh banyak tenaga untuk mengejan, kalau terlalu lama bayi pun sulit bernafas. Baik ibu maupun bayinya sama-sama berjuang.
Ibu berharap, Ibu bisa memberikan kasih sayang yg sebesar-besarnya, merawatmu, membesarkanmu menjadi anak sholeh, cerdas, berbakti dan bisa menjadi pejuang Islam, insya Allah.