2014年10月17日金曜日

New Life, New Born, New Hope

Waaw, sudah lewat setahun sejak postingan pertama. Frontal juga meluapkan semua emosi pada saat itu. Sekarang kalau dibaca lagi jadi malu dan merasa bersalah sama suami. Padahal nggak gitu-gitu amat juga #evilmodeON xD

Ga terasa udah lama banget ga nulis blog, bener2 setahun!!! Rekor banget deh ini. Padahal kalau mengingat 2 tahun ke belakang, gw masih sangat rajin ngepost di MP dan sampe sekarang masih kangen MP, huhuhuhu...
Setahun berlalu, tentu tidak begitu saja tanpa ada cerita. Ada banyaaaaaaaaaaaaak sekali kejadian yg tak disangka-sangka, mengharukan, menggembirakan, menggebu-gebu, dan lain-lain. Luar biasa rasanya campur aduk, melebihi rasa nasi uduk atau gado-gado #lho #gaadahubungannya #abaikan.
Chara Hotel
Tampilan hotel dari depan (Sumber: website Chara Hotel)
Kalau dikilasbalik dari Oktober 2013, ada momen tak terlupakan waktu jalan-jalan bareng si Abang di Trans Studio Bandung bulan November 2013. Seperti biasa kalau liburan ke luar kota atau ke luar negeri selalu ala backpacker. Cukup bawa tas gemblok kebanggaan, deuter! #eaa #sebutmerk #endorse. Berangkat naik bis MGI ke Bandung, alhamdulillah muter-muter Bandung dipinjemin motor sama temennya Abang. Nginep di hotel yg tersusun dari kontainer! Nama hotelnya Chara Hotel #lagilagi #sebutmerk. Arsitekturnya lumayan bagus, minimalis tapi keren.
DSC_1022
Dining Room
IMG-20131104-WA0000
Koridor Menuju Kamar Hotel
Selain hotelnya yang berkesan, jalan-jalan merangkap hanimun #ehem ini berlanjut ke Trans Studio Bandung. Mirip Dufan, tapi lebih mini, tapi yang paling berkesan waktu masuk ke Science Center. Rasakan sensasi tiduran di atas paku!!! Emejiiing~
IMG-20131105-WA0014
Tidur di atas paku!!!
IMG-20131105-WA0011IMG-20131105-WA0013IMG-20131105-WA0008
IMG-20131105-WA0009
Selfie yg burem, tapi lumayan. Jarang2 si Abang mau selfie bareng lhoo
IMG-20131103-WA0009
Pose terakhir di depan Trans Studio sebelum pulang. Chara Hotel kebetulan letaknya deket Trans Studio.
Bisa dibilang Abang ganteng #ciee ini mau merayakan milad kami bersama, tanggal milad kami ga beda jauh soalnya. Eh, ternyata ada hadiah yang lebih mengejutkan lagi yg gw dapatkan di hari milad. Firasat wanita itu memang kuat yah, malemnya sengaja minta Abang beliin testpack, pas pagi2 tanggal 16 Nov 2013 gw coba ngetes, ternyata positif. Alhamdulillaaah. Hadiah dari Allah emang luar biasa, datangnya tak diduga-duga.
Garis dua euy!
Garis dua euy!
Di saat itu, langsung tercetus untuk mempersiapkan diri jadi ibu. Melihat kondisi dan suasana kantor yg sudah mulai ga nyaman #uhuk, rasanya ini memang waktu yg pas untuk berhenti jadi wanita karir. Sejak awal menikah memang udah ada niat untuk berhenti kerja kantoran kalau sudah punya anak. Nah, gw merasa persiapan untuk jadi IRT itu butuh waktu adaptasi. Ya ada benernya, ketika gw berhenti di akhir Januari 2014 gw merasa agak hampa, tidak punya kegiatan rutin pergi dan pulang kantor. Namun, ternyata Allah memberi kesibukan lain, bukan berarti dengan berhenti kerja bumil satu ini berhenti dari segala kegiatan lho! Justru ketika berhenti kerja, gw sering banget bolak balik ngurusin banyak hal. Mulai dari sering ikut kajian, workshop, sampe jadi volunteer untuk kegiatan non-profit Meraputi. Berpartisipasi menyelenggarakan klub debat dalam bahasa Jepang di kampus sendiri itu rasanya sangat puas. Mudah-mudahan lanjut terus dan manfaat untuk kohai-kohai.

Lalu, selain kegiatan Meraputi, di tahun 2014 ini gw coba melamar beasiswa Monbukagakusho untuk pertama kalinya! Masya Allah ya, rasanya setiap hari "wakuwaku" banget. Entah mengapa saat itu merasa alam semesta pun mendukung #wuiiii. Mulai dari rekan-rekan divisi lain di kantor (dari sebelum resign sampe setelah resign), direktur dan istrinya, guru les JF, teman-teman randomness, pokoknya semua mendukung, meskipun mereka tau gw sedang hamil. Mulai dari proses pengumpulan berkas, minta rekomendasi dosen dan direktur JF, cari-cari dosen di universitas di Jepang yg sealiran dengan tema penelitian, lulus seleksi berkas, email yg dikirim ke profesor di 4 universitas dibales semua, ikut tes tertulis dan tes wawancara, sampai akhirnya gagal setelah tes wawancara. Kegagalan itu gw artikan penundaan keberhasilan atau petunjuk dari Allah bahwa yg terbaik buat gw selanjutnya adalah konsentrasi merawat anak. Hasil dari jerih payah itu ga akan pernah sia-sia, karena melewati proses yg "wakuwaku" itu buat gw benar-benar momen yg tak terlupakan dan tak tergantikan. Tahapan kehidupan yg sangat berarti.
IMG-20140701-WA0009IMG-20140701-WA0015IMG-20140706-WA0010
Setelah melewati momen-momen berarti, bumil yg sampe bulan kelahirannya masih ikut tes akhir speech di kursus JF ini mulai menantikan "due date" yg ditunggu-tunggu. Mulai agak panik ketika banyak teman yg menanyakan "Udah lahiran belum?" padahal tanggal batas akhir sudah mau dekat. Ini anak koq belum keluar-keluar jugaaa? #panikkk

Ternyata bayi mungil #apanya! ini menunggu kakeknya yg dari Oman datang dulu baru menunjukkan tanda-tanda mau keluar. Tanggal 18 Juli 2014 Abi pulang, tanggal 19 Juli gw mulai mules, keluar flek, tapi ternyata masih pembukaan SATU!!! Pulang lg dari JMC, sepanjang malam ga bisa tidur tenang, karena perut udah kontraksi terus-terusan, tapi masih 1-2 jam sekali. Akhirnya tanggal 20 Juli, Minggu pagi ke JMC lagi. Kontraksi itu sakitnya ga nahan banget, seriuuus! Tapi pas dicek, masih pembukaan TIGA. Alamak nunggu sampe kapan lagi? Sorenya dokter kandungan periksa katanya abis taraweh lahir insya Allah. Udah dinanti-nanti dengan penuh ringis kesakitan, ternyata masih pembukaan ENAM. Penantian tak kunjung datang sampai akhirnya jam 2 pagi, tanggal 21 Juli masuk kamar tindakan. Tapi itupun masih pembukaan DELAPAN. Akhirnya setelah subuh, dokter memutuskan harus induksi dan air ketuban dipecahkan. Selama kurang lebih 1,5 jam mengejan dan super dudulnya gw salah terusss!!! Diancam cesar sama Bidan yg bantuin, gw langsung panik dan mulai mengejan dengan penuh konsentrasi. 

Alhamdulillaaaaaaaaaah, lahir juga El Zahrawi Salman Yazid. Anak laki-laki pertama yg berjuang bersama ibunya dari masih di dalam kandungan ini lahir dengan berat 3,4kg, panjang 50cm. Wajah bayi baru lahir bener-bener babak belur yah. Melewati jalan lahir yang sempit dengan kepalanya yg besar butuh banyak tenaga untuk mengejan, kalau terlalu lama bayi pun sulit bernafas. Baik ibu maupun bayinya sama-sama berjuang.
Masuk Kamar Bersalin
Masuk Kamar Bersalin
El Zahrawi newborn2
Fresh From "The Oven" xD
DSC_0005
New Born Baby After Took A Bath #udahcakepan
IMG-20140827-WA0006
Soon To Be One Month Baby
IMG-20140803-WA0000
DSC_0099
Two Month already #itemmm
Almost Three Month
Almost Three Month

Ibu berharap, Ibu bisa memberikan kasih sayang yg sebesar-besarnya, merawatmu, membesarkanmu menjadi anak sholeh, cerdas, berbakti dan bisa menjadi pejuang Islam, insya Allah.
IMG-20140923-WA0040
Roger, Mom! 8)

2013年8月2日金曜日

Terpecut

Assalamu'alaikum.



Hari Jumat di bulan suci Ramadhan ini dimulai dari bangun sahur dengan mata kantuk, berat dan bengkak. Nangis sebelum tidur itu memang nggak baik untuk performa esok harinya. Catat!

Persoalannya lagi-lagi sepele. Aku sebagai istri seharusnya pulang sebelum suami pulang dan yang paling utama yaitu tidak lalai sholat lima waktu. Apalagi di bulan puasa ini seharusnya manfaatkan waktu untuk beribadah total, tapi aku sering buka puasa di luar setelah pulang kantor ataupun akhir pekan. Belum lagi ditambah mampir dulu ke mall dan belanja. Hadehh, kalau diinget lagi kelakuanku memang salah. Titik!

Aku tahu aku salah. Berkali-kali lalai, suami pulang lebih dulu dari istri, sedangkan kunci rumah dibawa istri. Ya iyalah pasti suami kesal dan pantes aja kalau ngomel. Tapi... Ada hal-hal dalam omelannya yang bikin aku juga kesal dan sakit hati.

Salahkah seorang istri meminta kepercayaan suami? Cemburu boleh, tapi nggak perlu berlebihan kan!? Masa setiap pulang malam, selalu dicurigai pergi dengan laki-laki!? Aktif di grup whatsapp atau LINE juga dicurigai chat dengan laki-laki lain!? Apa pula mengungkit-ungkit orang dari masa lampau yang jelas-jelas aku nggak punya perasaan terhadapnya!!? Memang dia siapaaa? Iya sih dia kenal keluargaku, dekat dengan orang tua, dekat dengan adik-adik, tapi aku kan nggak punya perasaan khusus sama sekali.

Sinetron sekaliiiiiiii..

Setiap diomelin, pasti keluar sindiran soal kecemburuannya itu. Aku harus memutuskan komunikasi dari semua teman laki-laki. Siapapun itu, tidak ada kecuali. Aku harus jadi akhwat sejati. Aku tau seorang akhwat memang harus menjaga ucapan, perilaku dan membatasi diri dari pergaulan yang menimbulkan fitnah. Tapi, hey!!! Aku bekerja dan harus bersosialisasi. Aku sudah buat penawaran untukmu di awal sebelum pernikahan, kalau memang aku harus jadi IRT, ya tak apa. Tapi kamu bilang, aku tidak boleh berhenti bekerja. Kami masih butuh uang lebih untuk tabungan bersama. Ya sudah aku tetap bekerja, tapi aku nggak boleh bersosialisasi!? Mau kamu apaaaaaaa?

Hidup berumah tangga memang tidak mudah. Perjuanganku baru saja dimulai. Kami baru 7 bulan menikah dan hal ini mungkin belum ada apa-apanya. Kami butuh saling pengertian dan aku harus belajar jadi istri yang lebih baik lagi.

Menjadi dewasa dan menghadapi kesehariannya benar-benar tidak mudah. Pekerjaan di kantor juga tidak terlalu mulus. Saat ini hampir dapat dikatakan aku magabut alias Makan Gaji Buta. Kalau ada yang bilang itu enak, dia pasti bohong! Kecuali dia benar-benar bodoh dan nggak peduli dengan peningkatan potensi diri.

Aku ini memang ceroboh, gegabah, dan agak malas. Sering melakukan sesuatu dengan spontan, tidak suka terlalu fokus pada satu birokrasi. Gerah setiap kali harus berhadapan dengan basa basi dan hukum senioritas. Entah apa yang si chief lihat waktu dulu aku magang. Apa performaku dulu beda sekali dengan yang sekarang!? Aku sama saja! Hanya aku dulu masih polos dan belum tahu apa-apa soal betapa piciknya pemikiran beberapa senior di kantor.

Aku gerah dan berontak. Setelah itu, aku sedikit lega, tapi resikonya aku jadi dijauhi dan tidak diberi pekerjaan yang berarti. Tidak diajak bicara. Tidak dipandang. Tidak diakui sebagai bagian dari divisi itu. Nah, untuk orang sanguinis sepertiku situasi seperti ini berat! Aku butuh perhatian dari orang sekitar. Aku butuh bersosialisasi. Tidak perlu banyak, tapi setidaknya ada yang bisa kuajak bicara dong. Nah, bersosialisasi dengan divisi lain yang suka hura-hura itu yang jadi masalah!

Iya aku paham, harusnya aku bisa memfilter diri. Bergaul tetapi tidak selalu harus ikut seluruh kegiatan komunitas itu. Namun nafsuku untuk eksis dan shopping membawaku tenggelam. Aku salah.

Kini, satu orang tiba-tiba muncul memberi pecutan. Teman masa kuliah. Vega.

Sewaktu kami masih mahasiswa hingga masuk dunia kerja, dia masih sering bermain dan sering kumpul bareng teman-teman lainnya. Namun, setahun belakangan ini dia menghilang dan mengunci diri. Menarik diri dari pergaulan dan membuat banyak teman bahkan aku sendiri berfikir dia egois. Lalu.. hari ini dia datang di FB mengajak bertemu dengan teman-teman lama karena September dia ke Jepang untuk meneruskan studi MA selama 2 tahun.

Nah!

Aku terpecut.

Pertanyaanku pada suamiku kembali terlontar. Sebenarnya aku maunya apa!? Eksistensi diri atau pengembangan diri!?

Manusia banyak maunya. Aku mungkin salah melangkah, tapi belum ada kata terlambat untuk mencari jalan lain yang benar kan? Satu hal pasti yang terpenting adalah aku harus tau apa tujuanku.

020813
-Mimi-